Subhana rabbiyal a’la wabihamdih……Subhana rabbiyal a’la
wabihamdih….Subhana rabbiyal a’la wabihamdih…. Maha suci TuhanKu yang
Maha Tinggi dan dengan segala puji-pujiannya…….Sambil mengucapkan
kalimat itu…
saya tenggelam dalam sujud yang panjang……saya pejamkan mata
dan saya rasakan bulir bulir darah yang mengalir perlahan ke otak
saya….. saya cium sajadah saya dengan memejamkan mata….. sungguh saya
adalah makhlukMu yang sangat mencintai gerakan sujud…dan rasanya saya
enggan beranjak dari sujud panjang ini…. saya enggan mengakhiri sholat
subuh pagi ini….
Seusai sholat….saya duduk bersila…..menengadahkan kedua
tangan….memanjatkan doa…lalu menundukkan kepala…..memutar kembali yang
terekam di otak saya…..tentang kejadian semalam….
oOo
Saya baru pulang dari tempat kerja saya ketika waktu telah
menunjukkan pukul 20.30 … sendirian di lantai 3 sebuah kantor
besar..akhirnya membuat saya ingin pulang juga….saya menuju basement
untuk mengambil motor…dan melambaikan tangan kepada satpam yang
bertugas malam itu…saya menyusuri sepanjang slamet riyadi.. dan memang
malam ini saya sengaja mencari jalan dengan rute berputar putar..karna
inginmenikmati suasana kota Solo di malam hari.. malam jumat memang
tidak begitu ramai.. tapi cukuplah untuk saya menghirup hawa dingin
yang menentramkan batin saya…handphone saya berdering begitu saya
memasuki ruangan kamar saya yang redup dan selalu menghilangkan semua
lelah yang saya rasakan…siapa gerangan menelepon saya malam malam
begini….saya melirik jam dinding dan melihat waktu sudah menunjukkan
pukul 21.45 …. ah… biarkan saja lah….malam malam begini…. cape’… mau
istirahat saja….pikir saya…setelah itu saya membersihkan diri dan
bersiap untuk tidur…. ternyata handphone saya masih terus berbunyi….
akhirnya saya raih handphone saya yang tergeletak di lantai kamar saya…
Astaghfirullah… paundra….! paundra menelepon saya malam malam
begini…. ada apa dengannya??.Bismillahirrohmanirohim…saya anghkat
telepon darinya…. dan mencoba mengucapkan salam walaupun suara saya
tertahan di tenggorokan… tidak ada jawaban dari paundra…. tidak ada
jawaban dari salam yang saya ucapkan… yang saya dengar hanyalah isak
tangis paundra…. astaghfirullah…. isak tangisnya semakin lama semakin
meledak…. dan saya pun semakin lama semakin terhanyut.. karena mendengar
tangisnya rasanya seperti ada pisau tajam yang menyayat hati saya… dia
pasti tidak kuat dengan perpisahan kami…. :cry : tangis saya pun pecah
seketika itu juga… kami berdua terlibat dalam obrolan yang penuh
kebisuan… yang tiada kata kata…. yang ada hanyalah isak tangis yang
membuncah di tengah kesunyian malam ini….
Saya sendiri tidak tahu saya ini menderita sakit apa… namun sejak
duduk di bangku smk…. apabila saya mengalami shock berat.. air mata
tidak akan bisa berhenti mengalir dari mata saya.. bibir saya akan
tertahan kaku karena gigi saya menggeretak satu sama lain… sekujur badan
saya kaku…dingin…dan urat urat nadi saya mengejang…. dan malam ini saya
mengalaminya lagi…. saya tidak kuat harus mendengarkan paundra
menumpahkan air matanya di hadapan saya…. saya tidak kuat Ya Allah……
saya hampir tidak tertolong sampai akhirnya paundra dari seberang
nampaknya merasakan apa yang saya rasakan… walaupun tidak melihat secara
langsung.. tapi dia bisa merasakan kondisi fisik saya yang langsung
melemah saat itu juga… dan akhirnya saya mendengar suaranya… masih dalam
tangis dia berkata… “aku bisa merasakan apa yang kamu rasakan….” …. dan
saya tidak bisa menjawab dengan sepatah katapun…. lalu paundra mulai
menuntun saya untuk mengucap istighfar…….”astaghfirullahaladzim…….astahfirullahaladzim….astaghfirulahaladzim….“…. dan dengan sekuat tenaga saya mengikutinya… kemudian dia kembali menuntun saya agar tenang…. “allahu akbar…..allahu akbar…allahu akbar….”
dengan penuh keringat dingin karena menahan rasa sakit yang teramat
sangat saya mengikuti paundra mengucapkan takbir demi takbir yang ia
tuntunkan…..
oOo
Dan akhirnya entah bagaimana malam itu
berakhir… saya terbangun tepat ketika adzan subuh berkumandang…. saya
terbangun dalam kondisi lunglai…. dan mengambil air wudhu untuk
sholat…..dan sekarang…..seusai sholat saya merenungi apa yang terjadi
semalam…. perpisahan ini benar benar masih menyisakan sesak yang begitu
dalam di hati paundra.. dan demikian juga di hati saya…..
astaghfirullah.. bagaimana bisa kemarin saya berkata saya ikhlas..tapi
hati saya masih merasa perih seperti ini…
Allahu akbar… betapa perih sakit yang saya
rasakan di hati ini….. namun saya harus tetap ikhlas….. saya yakin
ikhlas itulah yang akan menjadi obat dari segala rasa sakit ini…. yang
namanya obat pastilah tidak enak…seperti yang saya rasakan tahun lalu
saya menderita penyakit usus buntu dan infeksi ginjal dalam waktu yang
bersamaan…. saya harus mendapatkan asupan obat baik suntik maupun obat
yang diminum… yang disuntik terasa sakit sekali…
dan yang diminum terasa pahit sekali….. namun alhamdulillah saya bisa
sembuh dari kedua penyakit itu karena saya tidak pernah berhenti
meminum obat itu sampai habis ….. dan saya yakin saat ini yang terjadi
sama… obat dari sakit hati saya adalah ikhlas… ikhlas memang pahit….
memang terasa menyakitkan…. dan membuat saya menangis…. namun apabila
saya berhenti ikhlas…. maka sakit itu akan terus terasa dan saya akan
merasakan kerapuhan jiwa yang dalam… berbeda dengan apabila saya
memiliki keikhlasan yang tak berujung… insyaALLAH.. rasa sakit ini akan
hilang….dan saya akan terbebas dari segala rasa sakit di hati ini……
Di akhir doa saya…saya memohon kepada Allah
yang menguasai hati saya….Ya Allah…semoga saya bisa senantiasa ikhlas….
dan semoga ikhlas bisa menjadi obat dari segala sakit di hati ini……
amien… :’) .
**Pagi ini.. saya memohon kepada paundra
untuk mengikuti ajakan saya “meminum” obat ini…..saya meminta paundra
untuk ikhlas… dan saya minta dia untuk menemui ibunya… untuk dapat
bermusyawarah sekali lagi mengenai hubungan kami… dan apabila nanti
hasilnya tidak sesuai harapan kami…. saya minta paundra untuk terus…dan
terus mengobati hatinya dengan ikhlas….. insyaAllah… rasa sakit itu juga
akan sirna dari hatinya….